Tampilkan postingan dengan label nisa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nisa. Tampilkan semua postingan

7 Jul 2010

Selamat Jalan

Waktu berlalu sangat cepat, itu yang aku rasa. Seminggu sudah mba Endah dan Nisa liburan bersamaku. Dan Jum’at sore mbak Endah harus meninggalkan Tangerang menuju Cibitung, ke tempat mbak Menik. Di antar mas Azis, mbak Endah dibonceng motor. Jam setengah lima sore mereka berangkat dari rumah dan kalau tidak macet jam delapan malam mereka baru sampai di tempat mbak Menik. Di sana mbak Endah hanya bisa menginap semalam, karena malam minggunya mbak Endah harus sudah berada di tempat mbak Arum. Minggu pagi, mbak Endah dan keluarga Bude Arum akan pulang ke Kebumen menggunakan kereta api melalui stasiun Bekasi. Selamat jalan mbak Endah, hati-hati di jalan. Aku berharap, liburan depan kita bisa menghabiskannya bersama lagi.

Dua hari dari kepulangan mbak Endah, mbah putri dan Nisapun harus pulang ke Kebumen. Mbah kakung sudah berpesan agar paling telat Rabu pagi mereka harus sudah di rumah. Mereka harus beristirahat dengan cukup karena Jum’at pagi mereka akan segera ke Purwodadi, Semarang menghadiri hajatan keluarga dari mbah Kakung.

Diantar mas Okta, aku dan ummi membonceng motor menuju agen bus Sinar Jaya, tak jauh dari tempat tinggal kami. Mbah putri dan Nisa dibonceng abi. Sayang, sampai di sana bus sudah berangkat, dan semua penumpang yang tertinggal bisa menyusul di agen berikutnya yang terletak di dekat pintu tol Bitung. Untuk sampai disana, kami harus melewati jalan raya sehingga tak mungkin mas Okta yang mengantar, lagian tak satupun dari kami yang membawa helm. Mas Okta akhirnya pulang, memanggil mas Fajar sekaligus mengambilkan helm untuk kami. Tanpa tunggu lama-lama, kami segera meluncur ke agen di Bitung melalui jalur alternatif karena jalanan sore itu sudah macet.

Setelah melewati kemacetan yang lumayan panjang karena jalan sedang dilakukan perbaikan, akhirnya kami sampai di agen Bitung. Sebagian besar penumpang sudah memenuhi bus. Mbah putri dan Nisa termasuk penumpang yang terakhir naik. Sesuai dugaan, di sini Nisa tak bisa menahan sedihnya. Saat bersalaman, Nisa tak mau melepaskan tanganku dan juga tangan ummi. Dia merengek agar kami ikut, atau dia tidak jadi pulang sore itu. Dua pilihan yang tak mungkin dikabulkan.

Sebenarnya, bukan hanya Nisa yang sedih. Aku dan ummipun merasakan kesedihan yang sama. Untuk menghilangkan kesedihan, abi sengaja mengajak kami pulang lewat jalur alternatif, melewati pabrik obat tempat dulu abi kerja yang kini sedang dibangun tingkat sembilan, mirip dengan hotel.

Selamat mbah putri, Nisa. Sungguh sedih melepas kepergianmu, semoga kalian selamat sampai tujuan dan insya Allah lebaran nanti kami akan pulang, berkumpul bersama kalian.

2 Jul 2010

Nikmatnya Jagung Bakar

“ Evi, buruan mandi terus sholat Ashar !” kata abi sepulang dari mushola
“ Kita mau kemana, Bi?” tanyaku. Biasanya kalau abi ngasih perintah seperti ini, itu pertanda abi mau ngajak jalan-jalan.
“ Kita akan jalan-jalan, mau?”
“ Mau, mau! Nisa dan mba Endah diajak kan?”
“ Ya, kasih tahu sana biar pada siap-siap “
“ Hore…!”

**

Sore yang cerah, secerah wajahku, Nisa dan juga mba Endah. Terlebih aku dan Nisa yang baru saja mendapat hadiah sandal cantik dari Bulik saat menjemputnya kerja tadi. Kesempatan nih, jalan-jalan sekalian nyoba sandal baru. Bertiga kami dibonceng abi pakai motor. Aku dan mba Endah dibelakang, sedang Nisa di depan.

Tujuan pertama adalah ke bunderan Taman Burung. Setiap sore bunderan ini selalu ramai, terlebih hari Sabtu dan Minggu. Bermacam pedagang tumpah ruah di sini, mulai dari makanan dan minuman, pakaian sampai  mainan. Di bunderan Taman Burung ini, semula abi ingin mencetakan photo yang sudah di simpan di flash disk. Tapi sayang, tukang cetak photo yang biasa ngampar di pinggir jalan dekat mainan anak-anak,sore itu tidak kelihatan. Akhirnya, di bunderan Taman Burung ini kami hanya berputar-putar saja. Singgah sebentar di pedagang vcd, dan akhirnya melanjutkan perjalanan. 

Tujuan kedua adalah ke danau atau situ Bulakan. Di danau ini ada lebih dari sepuluh perahu bebek yang bisa disewa. Kalau tidak salah, per 30 menit sewanya hanya sepuluh ribu rupiah. Aku sendiri belum pernah sewa perahu bebek di sini. Aku tidak bisa berenang, takut tenggelam di tengah danau. Hi….syerem! Mengapa danau ini jadi tujuan kedua kami? Ya! Karena jagung bakarnya! Di sepanjang jalan danau atau situ ini, terdapat banyak pedagang makanan dan minuman. Ikan bakar, otak-otak, jagung bakar dan juga es kelapa. Sore itu kami sepakat untuk membeli jagung bakar. Aku, Nisa dan mba Endah sama-sama memesan jagung bakar rasa pedas. Mm….yummy! Ueennnnaaak……..banget. Rasanya seru, ada manis dan ada pedasnya. Mau? Beli dong! Hihihi

26/06/2010
Gambar dipinjam dari sini

26 Jun 2010

Selamat Datang

“Besok mbah Kakung, mbah Putri, Nisa dan mba Endah akan kesini?” tanyaku sore itu. Alhamdulillah, aku sudah kangen sekali dengan mereka. Dua hari menunggu kedatangan mereka terasa lama sekali. Tak sabar aku membayangkan bermain bersama Nisa yang lucu dan mba Endah yang pastinya kini sudah beranjak remaja. Ya, mba Endah kini sudah kelas dua SMP.

Alhamdulillah, Sabtu pagi mereka semua datang dengan selamat. Dari Gombong mereka naik bus Sinar Jaya dan sampai di rumah pukul 5 pagi. Abi, pakde Okta dan Om Budi yang menjemput mereka di pul Sinar Jaya. Alhamdulillh, semua sehat dan selamat. Terima kasih ya Allah, terima kasih karena Engkau telah melindungi keluargaku hingga kami bisa berkumpul dalam suasana yang bahagia.

Selamat datang mbah, Nisa dan mba Endah. Bahagia sekali aku menyambut kedatanganmu. Liburan ini tak lagi sepi. Kita bakal bermain bersama, dan mba Endah harus mau mengajariku naik sepeda. Nisa, aku ingin foto-foto denganmu yang kata abi dan ummi kamu itu fotogenic. 

Alhamdulillah, semoga semua rencana selama liburan dapat berjalan dengan lancar. Dengan izin dan karuniaMu ya Allah. Amin.