16 Des 2010

Bekas Bagimu, Baru Bagiku

It’s time to read! Ya, setelah kemarin berjibaku dengan soal-soal tes dan lomba cerdas cermat yang menyisakan kenangan dan pelajaran berharga, sekarang adalah waktu untuk memuaskan hobiku. Hobby apalagi kalau bukan membaca. Masih ada enam buku yang belum aku ‘lahap’.

Kiriman tujuh buku bekas yang dibeli abi sebenarnya sudah datang sejak minggu kemarin. Namun, karena saat itu aku masih harus konsentrasi dengan belajarku, abi sengaja ‘menyembunyikan’ buku bekas itu. Buku bekas? Ya, buku bekas! Ketujuh buku itu memang buku-buku bekas alias buku second yang abi beli secara online. Entah bagaimana mulanya, yang kutahu abi menerima sebuah sms berisi tawaran ketujuh buku ini. Abi langsung setuju dan minta dikirimi nomor rekening bukumoo123, pengirim sms tersebut. Setelah mentransfer sejumlah uang yang disebutkan oom bukumoo123 ini, dua hari berikutnya kiriman bukupun datang. Aku tidak tahu pasti sejauh mana abi dan oom bukumoo123 ini saling mengenal, tapi menurutku semua bisa berjalan karena mereka saling percaya. 

Mungkin sahabat merasa aneh dengan buku yang dipesan abiku. Mengapa buku-buku bekas? Kenapa tidak membali buku yang baru? Begini, ada perbedaan cara pandang antara aku ( kami ) dengan sahabat. Bekas bagi sahabat, belum tentu bagi kami. Kami tetap menganggap baru selagi kami belum pernah membacanya. Bekas bagi kami adalah ketika buku itu sudah pernah kami baca, meskipun baru hitungan menit yang lalu kami membelinya. Jadi bekas atau baru bukan sekedar dari bungkusan dan segel yang masih utuh saat kami terima. Bagi kami bekas berarti sudah pernah kami baca, dan termasuk baru selama kami belum pernah membacanya. Buku-buku bekas ( tapi baru ) yang kami terima dari oom bukumoo123 ini secara fisik tidaklah seburuk sebutannya. Kondisinya masih cukup bagus, bahkan beberapa diantaranya masih benar-benar baru, baik fisik maupun tahun terbitnya.

Jadi, meskipun abi membelikan buku-buku yang sudah pernah dibaca oleh orang lain, bahkan meski buku tersebut diterbitkan pada tahun sebelum aku lahir, bagiku tak masalah. Selagi aku belum pernah membacanya, tetap saja buku itu baru bagiku.

1 komentar:

  1. wah.. aku terharu baca reviewmu.. semoga kelak kamu juga bisa menjadi penulis, bukan pembaca saja.. Keep reading :)

    salam, bukumoo123

    BalasHapus