Magnum Oh Magnum!

Tak semua iklan yang kulihat di tivi mampu menarik minatku. Boro-boro jadi ingin beli, terkadang melihat iklannya saja aku ogah. Tapi berbeda dengan iklan yang satu ini. Ice Cream Magnum Classic. Sejak pertama kali iklan ini muncul di tivi, asli aku langsung jatuh hati. Aku ingin sekali mencicipi rasa ice cream yang sepertinya super yummy.

Sayang, saat jalan-jalan bareng abi ke Robinson dua minggu yang lalu aku harus menahan air liurku lebih lama lagi karena stock di sana habis. Padahal, kami sudah begitu semangat memburunya ke sana, sampai-sampai abi tak sadar bahwa sendal yang dipakai berbeda antara yang kiri dengan yang kanan. Ups! Abi baru tersadar ketika kami tiba di parkiran. Olala! Tak ada jalan lain, kami harus naik eskalator ke lantai tiga atau empat ( aku lupa menghitungnya ) untuk membeli sendal baru buat abi. Dengan kepercayaan diri yang dipaksakan, akhirnya abi mendapatkan sendal yang didambakan yang bisa menyelamatkan penampilan kami sore itu. 

Selain Ice Cream Magnum, sore itu kami juga berniat untuk ke toko buku. Sudah cukup lama aku tak membeli buku bacaan. Alhamdulillh, aku menemukan banyak buku bagus di toko Gunung Agung. Buku riwayat nabi Ibrahim, Ismail dan Ishaq akhirnya ikut pulang denganku. Tak ada Magnum, bukupun jadi.

Dan alhamdulillah, rasa penasaranku akan ice cream magnum terbayar sudah. Kemarin, waktu nememin abi nyari sepatu baru, aku menemukan banyak ice cream tergeletak kedinginan di sana. Wah...rasanya ingin sekali kuajak pulang semua, tapi sayang tak bisa. Bukan tak boleh sama mbak penjaganya, tapi harus kami harus membayar dulu semuanya. Jiah......padahal kan aku sekedar ingin menyelamatkan Magnum yang terlihat sangat kedinginan. Hihihihi....

Dan, bukan ikut-ikutan promosi tapi memang rasa ice cream ini benar-benar yummy!

Gambar dipinjam dari sini