Aku baru saja selesai mandi dan bersiap-siap untuk wudhu dan sholat Ashar ketika umi dan abi datang. Agak kaget juga sebab seharusnya umi dan abi pulang tak secepat itu. Umi baru saja berangkat ke rumah sakit diantar mas Fajar untuk kontrol, tapi lima belas menit kemudian umi sudah kembali bersama abi. Rupanya sore itu dokter Rai Cosa – dokter yang menangani umi waktu sakit kemarin – berhalangan hadir sehingga jadwal kontrol umi ditunda Senin depan.
“ Dari pada di rumah suntuk, kita jalan-jalan aja yuk! “ ajak umi yang langsung kujawab dengan mantap. “ Yes! “ .
Rupanya dalam perjalanan pulang dari rumah sakit tadi abi dan umi sudah sepakat untuk mengajak aku jalan-jalan sore itu. Sambil menunggu aku sholat, abi mandi dan siap-siap. Meski agak mendung, akhirnya kami bertiga nekad jalan-jalan juga. Dan tentu saja tujuan kami adalah bunderan Te Be ( Taman Burung ).
Seperti biasa, suasana bunderan Te Be ini sudah ramai dengan pedagang dan orang-orang yang sengaja datang ke situ untuk melewatkan sore sambil menikmati aneka jajanan. Karena mendung agak menghawatirkan, kami tak sempat berlama-lama di sana. Setelah membeli tiga potong kaus dalam untukku, kami langsung putar arah balik, berbarengan dengan gerimis yang sudah mulai rintik.
Ternyata mendung di langit tak rata. Masuk perumahan purati cuacanya sedikit cerah. Umi yang masih penasaran karena penjual risoles kesukaannya tidak dagang, mengajak mampir ke pasar kaget Purati. Abi bilang di sana ada penjual roti goreng, siapa tahu bisa menghilangkan rasa kecewa umi.
Sebelum membeli roti goreng, kami sempat mampir di penjual baju yang berada di paling ujung. Aku tertarik dengan baju warna putih dengan sedikit motif bunga di bagian depan dan corak kotak-kotak di ujung lengan dan baju bagian bawah. Wah, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, rupanya cintaku tak berbalas karena ternyata sang penjual mematok harga yang diluar dugaan dan diluar jangkauan. Mahal! Dibandingkan harga baju di plaza Kutabumi harganya jauh berbeda. Be Te deh jadinya!
Meski sebenarnya naksir berat, tapi pikir-pikir sayang juga kalau memaksakan beli, apalagi abi janji besok pagi aku akan di ajak ke tempat pak haji Jaha di daerah Paku Haji untuk berobat di sana. Pulang dari sana, kami berencana mampir ke plaza Kutabumi untuk membeli beberapa kebutuhan untuk persiapan puasa. Mudah-mudahan disana ada baju yang sama dengan harga yang lebih murah. Semoga!
Gambar dipinjam dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar