Marhaban Ya Ramadhan. Alhamdulillah, ini adalah Ramadhan keempat aku mulai berpuasa. Mudah-mudahan aku bisa berpuasa sebulan penuh seperti tahun-tahun yang lalu.
Hari pertama puasa, kebetulan abi libur. Kalau aku malah sejak 2 hari sebelumnya sudah libur sekolah. Seperti biasa, saat sore tiba abi mengajak aku untuk jalan-jalan sambil menunggu waktu maghrib tiba. Orang-orang sih bilangnya ‘ngabuburit’. Kalau bulan puasa, memang banyak sekali yang jalan-jalan sore sambil menunggu datangnya saat berbuka. Tapi sayang, di hari pertama ini ummi nggak bisa ikut ngabuburit karena harus menemani Daffa yang belum dijemput papanya. Akhirnya aku hanya jalan-jalan dengan abi.
Sekitar jam 5 sore kami berangkat, dan benar saja jalanan sudah ramai sekali dengan orang yang ingin ngabuburit. Sepanjang jalan aku melihat banyak sekali pedagang, mulai dari pedagang kolak, asinan, gorengan, es buah, bahkan pakaian juga ada. Coba tebak, apa yang aku beli saat ngabuburit di hari pertama puasa ini! Kolak, es buah, asinan, gorengan atau buah-buahan? Kalau buah-buahan jelas nggak mungkin, karena sampai hari ini aku masih ‘bermusuhan’ dengan segala macam jenis buah.
Aku membeli 2 buah buku Lima Sekawan. Nggak nyambung ya? Memang! Aku tak mau beli apa-apa lagi ketika abi menawariku mau beli makanan atau minuman apa. Bagiku, 2 buku cerita ini sudah cukup, karena aku memang paling senang membaca buku. Dan abi lah yang memilihkan buku Lima Sekawan itu untukku. Buku yang aku beli bukanlah buku baru, tapi buku bekas yang dijual di pinggiran jalan seharga 3500 perbuku. Tapi meski bekas, selain kondisinya masih bagus, buku ini belum pernah kubaca. Jadi, mau bekas atau bukan, tetap saja buku ini buku baru bagiku. Dan aku memang tak mempermasalahkan hal itu, yang penting ada buku yang bisa aku baca untuk mengisi waktu besok hari agar aku bisa berpuasa tanpa harus memikirkan lapar dan haus.
Terima kasih abi. Besok beli buku apa lagi ya? Hehehhehe……ngarep….!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar