20 Agu 2009

Mbah Buyut, I Love You Full !!

Hari Selasa kemarin adalah hari paling kelabu yang pernah aku lihat pada diri ummiku. Hampir sepanjang hari, mata ummi selalu membasah. Bahkan terkadang terdengar suara isak yang ditahan. Saat aku pulang ngaji, pulang sekolah bahkan sampai abi pulang kerja, air mata ummi masih saja menggenang. Aku maklum, dan akupun merasakan kesedihan yang ummi rasakan. Hanya saja, hatiku sedikit bisa terlupa akan kesedihan itu saat di sekolah.

Ya, siapa yang tak sedih bila orang yang sangat kita sayangi tiba-tiba pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Mbah Buyut, kini telah pergi meninggalkan aku, ummi, abi, bulik dan juga yang lainnya. Kami sedih bukan karena kami tak ikhlas, tapi bagaimanapun kami menyesal tak berada disamping mbah buyut menemani saat-saat terakhir beliau. Bahkan kami tak bisa hadir, memberikan penghormatan terakhir untuk beliau, mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Air mata ummi, masih terus menggenang. Usai sholat, saat membaca Yaasin, dalam do’a bahkan hingga larut malam. Juga ketika bulik datang, air mata itu kembali tumpah. Ummi tak mampu menjawab telepon dari mbah putri yang berusaha menenangkan ummi dan bulik. Tangis bulik, isak ummi baru mereda saat abi menenangkan mereka.

Abi bilang, “mbah tidak ingin kita menangis, tapi mbah membutuhkan do’a dari kita semua agar beliau bisa berisirahat dengan tenang, agar beliau mendapatkan nikmat kubur, dan agar Allah menerima amal ibadah beliau serta mengampuni dosa dan kesalahan beliau saat hidup.”

Selamat jalan mbah buyut, bagaimanapun engkau akan tetap ada dalam hati kami. Jasa-jasamu padaku, pada ummi, pada abi akan selalu ada dalam hatiku. Berisitirahatlah dengan tenang, semoga kelak kita dikumpulkan kembali di dalam syurga-Nya. Amin ya robbal ‘alamin. Evi Sabila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar