19 Okt 2010

Hanya Aku Dan Abi

Senin, 18 Oktober 2010 jam 04.00 pagi, Alhamdulillah kami sampai di Tangerang dengan selamat, tak kurang suatu apa. Kecuali satu hal, ada yang kurang saat kami membuka pintu. Memang, sebelumnya aku sudah ‘terbiasa’ ketika membuka pintu tak ada umi, karena umi sedang dirawat di rumah sakit ataupun di tempat pemondokan pak haji. Tapi kali ini, umi benar-benar sudah tak ada di rumah ini, di dunia ini. Umi telah menghadap dan tenang di sisi Illahi.

Mulai hari ini, tinggal aku dan abi yang menempati kontrakan ini. Mulai hari ini, aku menyiapkan sekolahku sendiri, tak kan pernah lagi dibantu umi. Mulai hari ini, pulang sekolah aku di rumah sendiri, karena abi baru pulang kerja sore hari. Mulai hari ini, aku belajar sendiri karena abi terkadang menemani sambil mencuci. Mulai hari ini, hanya dengan abi aku menjalani hidup, tanpa umi, selama-lamanya.

Ya Allah, terimalah umi di sisi Mu. Tempatkan umi di tempat yang terbaik. Terimalah iman dan Islamnya, terimalah amal ibadahnya, ampunilah segala dosa dan khilafnya, berikan nikmat kubur padanya dan masukan umi kedalam syurga. Ya Allah, lindungi kami, aku dan abi. Bimbinglah kami, beri kami kekuatan, kesabaran dan ketabahan menjalani hidup ini tanpa seorang umi.

1 komentar:

  1. Semoga Allah selalu memberkahi nanda Evi dan Abi Evi, teriring do'a kepada Almarhumah Umi Evi, semoga diterima disisi Allah semua amal perbuatannya. Terima kasih atas pembelajaran yang nanda berikan lewat ketegaran nanda dan Abi nanda Evi semenjak Umi Evi sakit hingga dipanggil oleh Pemilik Jiwa-Jiwa yang Suci, Allahu Robbi. (Walaupun hanya lewat tulisan). Salam. Erwin (http://e-weblog.blogspot.com/)

    BalasHapus