Jum’at, 22 Oktober 2010 aku mengikuti lomba mewarnai 3 dimensi. Sebenarnya aku tidak yakin mengikuti lomba ini karena aku belum pernah mewarnai dengan menggunakan cat dan kuas. Aku berusaha keras untuk mewarnai media berbentuk kura-kura dengan serapi mungkin, tetapi hasilnya tetap saja berantakan. Tanganku belum terbiasa menggunakan kuas dan cat air. Aku biasa menggunakan pensil warna.
Karena belum terbiasa, justru aku selesai lebih awal dibanding teman-teman lainnya. Soal hasil, jangan ditanya lah, berantakan! Hihihi. Kulihat Galuh dan Nana masih asyik mewarnai. Hasil mereka sangat bagus dan rapi. Aku jadi merasa pesimis. Rasanya tak ada harapan untuk menang, Hasil mewarnaiku belepotan dan gak karuan.
Sabtu pagi, proses penilaian masih berlangsung. Aku lihat hasil karya Galuh sedang diamati oleh guru-guru. Terlihat jelas kalau mereka mengagumi hasil karya Galuh.
Senin pagi, saat upacara bendera kulihat beberapa piala dan piagam berjajar di meja di tengah lapangan. Pagi ini akan diumumkan siapa yang akan menjadi juara. Hatiku deg-degan tak karuan. Harap-harap cemas! Banyak cemasnya, tentu.
Usai upacara, pengumuman pemenang lomba mewarnai 3 dimensi dimulai. Seorang guru tampil membawa selembar kertas berisi daftar nama-nama pemenang. Satu persatu nama pemenangpun diumumkan. Pertama yang disebutkan adalah juara harapan 1, diraih oleh Nana, teman sekelasku. Kemudian juara ke 3, diraih Galuh, juga teman sekelasku. Juara ke-2 diraih oleh Fenta, dan juara pertama adalah…………….. Saat itu jantungku berdetak makin cepat. Namun sayang, juara pertama nya bukan aku, tapi Sakinah. Jujur, saat itu aku sangat kecewa. Aku sedih dan hampir saja menangis. Tapi sebisa mungkin aku tahan. Bagiku kalah bukan berarti akhir dari segalanya.
Tetap semangat, dan berusaha semaksimal mungkin, jangan mudah putus asa. Aku menasihati diriku sendiri.
Gambar dipinjam dari sini
trus berjuang evi...
BalasHapus