“ Mau ke mana, mba Evi ?” tanya mama mba Arum saat melihatku keluar dari rumah. Pertanyaan ini pula yang diajukan mama Daffa, yang kebetulan pagi itu mampir dari sekolah. Hari ini mama Daffa sengaja mengambil cuti kerja untuk mengantar Daffa ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah.
“ Nggak mau kemana-mana “ jawabku apa adanya. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan pertanyaan mereka, mengapa mereka menyangka aku akan pergi, padahal aku tidak ada persiapan untuk pergi kemanapun. Tapi sesaat kemudian aku tersadar, mengapa mereka bertanya seperti itu padaku. Semua pasti karena penampilan baruku.
Biasanya, mereka melihatku memakai baju muslim ( jilbab ) ketika aku, abi dan ummi akan mengikuti pengajian umum di Cilongok, Pasar Kemis setiap minggu pagi. Atau juga, kalau aku akan mengaji di rumah haji Nurdin, setiap hari – kecuali Minggu - jam delapan pagi. Tapi, ini hari Senin, waktunyapun sudah terlalu siang , jam 10.30 wib. Mengapa pulang sekolah aku berganti pakaian dengan jilbab, itu yang mengundang tanya mereka.
Mereka tidak tahu bahwa mulai hari ini, Senin 12 Juli 2010 insya Allah aku mulai merubah penampilanku, dengan mengenakan jilbab. Sebenarnya abi dan ummi sudah lama memintaku berpakaian muslimah seperti ini, tapi aku selalu merasa belum siap. Hingga akhirnya aku, abi dan ummi mencapai kesepakatan bahwa ketika aku naik kelas lima, maka aku harus sudah berjilbab. Insya Allah, akupun menerima kesepakatan ini dengan penuh kesadaran, bukan karena keterpaksaan. Tadinya abi berharap aku sudah berjilbab ketika umurku sepuluh tahun, pas tanggal lahirku bulan April lalu. Namun karena saat itu keluargaku sedang banyak ujian dan cobaan, abi belum menyiapkan semua baju yang akan kupakai di rumah dan juga di sekolah. Tentu saja, banyak baju yang harus dibeli karena dengan memakai jilbab berarti seluruh baju pendekku tak bisa lagi dipakai keluar rumah.
Awalnya aku agak ragu, apakah aku benar-benar bisa menjaga jilbabku. Maksudku, apakah aku akan bisa bertahan dengan jilbabku dan menjaga tingkah lakuku. Tapi, dengan dorongan abi dan bimbingan ummi, insya Allah aku sekarang benar-benar siap untuk berjilbab, meskipun tentunya masih banyak yang harus dibenahi dan dipelajari agar aku tidak hanya berjilbab luarnya saja, tapi juga bisa menjaga perilaku dan hatiku.
Mohon doanya agar aku istiqomah menjaga jilbabku. Seperti pesan dan harapan abi dan ummi, aku ingin berjilbab sepenuhnya, tidak setengah-setengah. Aku ingin berjilbab di rumah, diluar rumah termasuk ke sekolah. Insya Allah.
Dan, kedatangan mama Daffa sebenarnya bukan sekedar silaturahmi, melainkan untuk memberikan sebuah bingkisan istimewa untukku. Sebuah baju muslim untukku. Kebetulankah? Aku rasa tidak. Ada 'skenario' Allah dalam hal ini, dan ini rejeki untukku. Alhamdulillah, wasyukurillah. Terima kasih ya Allah, terima kasih mama Daffa.
Evi tambah cantik kalo pake jilbab.. :)
BalasHapusSemoga Istiqomah ya... Semangat!!!!